Salah satu ciri khas kota Jember adalah, Jember memiliki karnaval terheboh ke empat di dunia (baca disini :
JFC)
Jember Fashion Carnaval (
Indonesia:
Karnaval Busana Jember) atau sering disebut
JFC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di
Kabupaten Jember,
Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.
Sebanyak 400 an peserta berkarnaval, ber
fashion run way dan
dance, di jalan utama kota Jember disaksikan oleh ratusan ribu penonton di kanan dan kiri jalan. Mereka terbagi dalam 8
defile
yang masing-masing defile mencerminkan tren busana pada tahun yang
bersangkutan. Defile pertama adalah defile Archipelago yang mengangkat
tema busana nasional dari daerah tertentu secara berkala seperti Jawa,
Bali, Sumatera, dan seterusnya. Defile lainnya mengangkat tema fashion
yang sedang trend apakah dari suatu negara, kelompok tertentu, film,
kejadian atau peristiwa global lainnya. Semua busana dibuat dalam bentuk
kostum yang kesemuanya dikompetisikan untuk meraih
penghargaan-penghargaan.
Arena yang digunakan untuk menggelar JFC adalah jalan utama Kota Jember sepanjang 3,6 kilometer.(sumber : wikipedia.org)
makanan yang khas di jember adalah suwar-suwir,
Suwar suwir adalah makanan khas kota Jember, selain tape. Makanan ini
terbuat dari tape yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan
makanan seperti dodol namun lebih keras.
Penganan ini berbahan dasar tape singkong dan gula. Legit, demikian
rasa yang terkandung dalam panganan itu. Zaman dulu, suwar-suwir dibuat
dengan campuran buah sirsak. Namun saat ini, telah dibuat berbagai macam
rasa,seperti coklat, kacang, susu dan strawberry.
Umumnya, suwar-suwir dikenal dengan rasa legit dan bentuknya yang
memiliki panjang sekitar 3-4 cm. Namun kini, beberapa produsen
suwar-suwir mencoba berbagai terobosan dalam kemasannya untuk menambah
daya
tarik.Suwar-suwir pun hadir dalam aneka rupa dan rasa.(sumber :http://priskanuri23.wordpress.com/)